Runing Teks

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih"QS Ibrohim ayat 7.

Minggu, 19 Februari 2017

Memaknai kemenangan dan kekalahan Islam dalam Pilkada DKI

APAKAH ISLAM KALAH….?
Sejak dimulai pendaftaran Calon Gubernur DKI kemarin sudah ramai menjadi pembicaraan masyaraka tkhususnya masyarakat dari kalangan umat Muslim, berita ini ramai dibicarakan baik dimedia social/sosmed mulai dari facebook, WA dll, maupun diberbagai media baik media elektronik maupun media cetak,karena pada pencalonan Gubernur DKI kali ini kebetulan ada salah satu pasangan calon yang berasal dari kalangan umat Non muslim. Sehingga sebagian masyarakat yang beragama Muslim beranggapan umat muslim tidak boleh memilih calon pemimpin dari orang non muslim,alasan mereka berdasarkan pada Firman Allah didalam Al-qur’an Surat Al-ma’idah ayat 51.
Berita tersebut menjadi tambah ramai lagi ketika ada isu dugaan penistaan agama yang diduga dilakukan oleh Basuki Cahaya Purnama (AHOK), bahkan tidak hanya itu saja akibat dari adanya isu dugaan penistaan agama itu menyebabkan banyak masyarakat muslim yang marah yang akhirnya melakukan aksi bela islam dengan turun kejalan menuntut agar terduga dutuntut hukuman atas perbuatanya itu. Tidakhanya samapai disitu saja ,pada hari pelaksanaan pemilihan atau hari H, juga masih banyak postingan baik difacebook maupun WA yang meneriakkan ajakan untuk mendukung kemenangan umat muslim dan ajakan untuk mendo’akan kemenangan uma tmuslim.
Namun ironisnya ketika selesai dilakukan pencoblosan dan dari hasil penghitungan cepat yang bersifat sementara/Quick Qount ternyata justru Calon yang berasal darikalangan non muslimlah yang memperoleh suara terbanyak, dan disaat itu pula banyak masyaraka tdari umat muslim yang menunjukan sikap pesimis dengan beranggaapan bahwa kemenangan Ahok yang notabene dar igolongan non muslim sebagai kekalahan dar iumat Islam yang merupakan umat terbesar dinegeri ini. Yang menjadi pertanyaan sudah se-pesimis itukah mat muslim dinegeri ini terhadap Agama islam yang merupakan agama terbesar dinegeri ini?. Hal inisungguh disayangkan jika ini yang benar-benar terjadi pada masyarakat muslim dinegeri ini. Karena sesungguhnya Islam tidak pernah mengajarkan sikap pesimis kepada umatnya, justru sikap pisimis itu dilarang didalam islam, sebagaimana diterangkan dalam A-qur’an SuratAz-zumar ayat 53  yang artinya: Katakanlah: "Haihamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlahkamuberputusasadarirahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.bahkan Allah mencela sikap pesimis termasuk sikap orang-orang yang sesat sebagaimana diterangkan dalam Al-qur’ansurat Al-Hijrayat :56 yang artinya: Ibrahim berkata:"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat."Dan dalam ayat yang lain Allah juga mencela orang-orang yang berputus asa termasuk orang yang kafir sebagaimana dijelaskan dalam surat yusuf ayat 7 yang artinya: “Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir."
Namun sebaliknya Islam justru memerintahkan umatnya untuk selalu optimis sebagaimana diterangkan dalam Al-qur’an Surat Ar-ra’dayat 11 yang artinya: “Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Juga diterangkan dalam hadis Nabi berikut yang artinya: “"Sesungguhnya Allah menjadikan rahmat (kasih sayang) seratus bagian, maka dipeganglah di sisi-Nya sembilan puluh sembilan bagian dan diturunkannya satu bagian untuk seluruh makhluk-Nya, sekiranya orang-orang kafir mengetahui setiap rahmat (kasih sayang) yang ada di sisi Allah, niscaya mereka tidak akan berputus asa untuk memperoleh surga, dan sekiranya orang-orang mukmin mengetahui setiap siksa yang ada di sisi Allah, maka ia tidak akan merasa aman dari neraka.".
Dengan demikian pantaskah kita memperhatikan kekafiran orang lain namun yang kita lakukan sendiri tanpa kita sadari karena sikap pesimis kita tenyata justru menjadikan termasuk dari perbuatan orang-orang yang sesat dan orang-orang kafir sebagaiman dijelaskan dalam ayat diatas. Oleh karena itu buanglah sikap pesimis dari diri kita agar kita tidak termasuk orang-orang yang sesat.Karena kekalahan Umat muslim bukanlah ditentukan dengan kalahnya calon Gubernur dalam pilkada DKI. Kekalahan calon Gubernur DKI dari kalangan umat Muslim bukanlah ukuran kekalahan umat muslim dinegeri ini, umat muslim dinegeri ini banyak tersebar diseluruh nusantara tidak hanya di DKI saja,jadi kekalahan umat muslim dijakarta bukan bearti kekalahan umat muslim dinegeri ini. Karena pada hakikatnya keklahan umat Islam yang sebenarnya adalah ketika Nilai-nilaiajaran agama islam sudah tidak lagi memegang peranan dalam kehidupan masyarakat dinegeri ini bahkan sudah dilupakan oleh masyarakat dinegeri ini, inilah hakikat kekalahan Islam yang sebenarnya. Namun sebaliknya ketika Nilai-nilai ajaran Islam masih memegang peranan dalam mengatur kehidupan masyarakat ,bangsa dan Negara ini bearti Islam masih menang dan Islam tidak kalah. Jadi apalah artinya kemenagan Islam jika kejahatan, kemaksiatan dan kedholiman merajalela.
Oleh karen aitu marilah kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa ini dalam kerangka kesatuan NKRI, karena bangsa ini tidak hanya terdiri dari umat muslim saja namun terdiri dari berbagai macam suku dan agama yang harus saling menghormati, karena Islam juga mengajarkan untuk tetap saling menghormati sekalipun terhadap agama lain selama mereka mau berdamai dan tidak memusuhi agama Islam sejarah telah membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW membuat Piagam Madinah itu tidak lain adalah untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dan Al-qur’an-pun juga mengajarkan seperti itu seperti yang tertera dalam surat Al-kafirun yang artinya: “Untukmuagamamu, danuntukkulah, agamaku” ini berarti kita tidak boleh menganggu satu sama lain, dengan demikianNKRI HARGA MATI”
Wallahua’lam
By: SUJIMAN

Tidak ada komentar: