ASSALAMU’ALAIKUM
WR. WB
Dalam menjalani kehidupan ini semua
orang pasti selalu mengininkan keberhasilan, tidak ada seorang-pun yang
menghendaki kegagalan. Namun pada kenyataanya tidak semua orang bisa berhasil,
ada juga yang gagal bahkan sampai putus asa akibat dari kegagalanya tersebut.
Itu semua dikarenakan mereka tidak mengetahui secara benar makna dan hakikat
dari keberhasilan maupun kegagalan.
Oleh karena itu jika kita ingin
selalu berhasil kita harus mengatahui faktor dan prinsip yang mempengaruhi atas
keberhasilan atau kegagalan.
Untuk mengetahuinya mari simak kisah
berikut :
Ada dua orang petani yang bernama Pak
KARNO dan pak KARMIN (bukan nama sebenarnya), kedua-duanya ini masih awam dalam
hal bertani sebab mereka berdua adalah petani pemula, meski sama-sama pemula
tetapi keduanya memiliki sifat dan cara pandang yang berbeda yakni pak KARNO
memiliki sifat sabar dan selalu berfikir optimis sedangkan pak KARMIN
memiliki sifat pesimis dan mudah putus asa. Suatu ketika kedua petani
ini sama-sama menanam padi diladang/sawah yang lokasi dan keadaan tanahnya
sama. Karena pemula sehingga pengetahuanya dalam hal bertani masih minim. Akhirnya
keduanya berdiskusi untuk memilih pupuk yang dianggap cocok untuk tanaman padi
yang ditanamnya. Dari hasil diskusinya tersebut keduanya memutuskan menggunakan
pupuk jenis “ABC”( jenis ilustrasi Bukan jenis pupuk sebenarnya), Tetapi
pupuk jenis “ABC” tersebut sebenarnya tidak cocok untuk keadaan tanah mereka, karena
pupuk yang digunakan tidak cocok akhirnya tanaman padi yang ditanam oleh kedua
petani tersebut tidak dapat mengahsilkan
hasil panen yang bagus namun justru tanamanya menjadi rusak. Sebagai orang yang
pesimis dan mudah putus asa ketika mengalami hal seperti itu pak KARMIN
langsung menganggap bahwa usahanya tersebut telah “GAGAL” dan akhirnya tidak
mau lagi untuk mencoba kembali. Berbeda dengan pak KARNO karena dia adalah
orang yang sabar dan selalu optimis maka pak karno menganggap usahanya
tersebut sebagai sebuah keberhasilan. Karena pak KARNO beranggaapan meskipun
dia tidak dapat memperoleh hasil panen yang bagus, tetapi dia telah berhasil
mengetahui bahwa pupuk jenis “ABC” tidak cocok untuk kadaan tanah dan tanaman
padi yang ada diladangnya, hingga akhirnya pada kesempatan yang lain pak
“KARNO” mencoba menanam padi lagi dengan pupuk jenis lain dan ternyata pupuk
yang digunakan itu adalah pupuk yang tepat dan akhirnya menghasilkan hasil
panen yang melimpah.
Kisah diatas menunjukkan bahwa cara
pandang yang berbeda bisa menghasilkan penilaian yang berbeda terhadap suatu
hal. Orang yang pesimis akan mudah menyerah dan mudah memandang buruk atas
suatu hal, berbeda dengan orang yang selalu optimis dan sabar dia akan selalu
memandang segala sesuatu dengan fikiran positif dia memandang ktidak
berhasilanya dalam mencapai tujuan bukan sebagaisebagai “KEGAGALAN”. Namun dia
akan memandangnya sebuah keberhasilan dalam bentuk yang lain.
Oleh karena itu janganlah mudah
su’udzan kepada Allah karena kita tidak pernah mengetahu apa rencana Allah
untuk kita. Dan janganlah mudah putus asa karena putus asa itu adalah akhlak
tercela.
Allah berfirman :
artinya : Ibrahim
berkata: "Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang
sesat." (Qur’an Surat Al-hijr ayat
56)
Dan bahkan orang yang berputus asa itu masuk kedalam kategori orang
kafir, karena putus asa itu adalah sifatnya orang kafir.
Allah berfirman :
Artinya : Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang
Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir."
Wallahu a’lam
Semoga Allah
senantiasa melimpahkan rahmat dan
taufiknya sehingga kita menjadi orang yang selalu sabar, tawakal dan optmis
dalam segala hal. AMIN YAA RABBAL ‘ALAMIN
WASSALAMU’ALAIKUM
WR. WB
SUJIMAN, S.Pd.I., M.A
Artikel lainya dapat dibaca di laman http://sujimanae.blogspot.com dan facebook : Jimmy gaeck
Tidak ada komentar:
Posting Komentar